Seminar sehari dengan tema “Menjadi orangtua generasi- z ” dilaksanakan di aula gedung SD Santo Yosef Duri, Sabtu (16/3/2019) lalu. Acara tersebut digelar oleh koordinatorat duri yaitu TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yosef sebagai bagian dari pembukaan perayaan pesta pelindung sekolah Santo Yosef.
Mengingat akan pesatnya perkembangan Internet dan kemudahan mengakses internet pada generasi z, menjadi tantangan berat bagi orangtua dalam mengontrol anak. Anak tidak lagi tumbuh dengan lingkungan sosialnya tetapi anak tumbuh melalui situs-situs yang mereka buka setiap menitnya. Hal inilah yang melatar belakangi diadakannya seminar tersebut.
Menurut Rd sebagai narasumber pertama, Generasi z yang merupakan kelahiran tahun 1995-2010 ini cenderung ingin mempunyai banyak pengalaman, mempunyai banyak keberagaman, hobi menjadi pekerja, mementingkan kualitas. Menghadapi situasi demikian, kita sebagai orangtua tidak bisa memisahkan anak dari Gadget, karna itu akan menjadi permasalahan bagi anak pada generasi ini. Karna perkembangan Internet begitu pesat pada generasi ini. Anak perlu kita awasi dalam setiap kegiatannya.
Rm Antonius Konseng, PR, M. Sc sebagai narasumber kedua menanggapi bahwa pada generasi z tidak hanya didapati adanya kesenjangan antar generasi tetapi juga ada gate antara individu-individu. Hal ini disebabkan kesinambungan kultural antara generasi tua dengan generasi muda. Banyaknya orangtua yang sering membandingkan situasi kehidupan nya yang dulu dengan situasi kehidupan anaknya yang sekarang. Adanya paksaan dari orangtua yang menginginkan anaknya mengikuti situasi kehidupannya dulu. Menghadapi hal yang demikian, hal yang paling tepat kita lakukan sebagai orangtua adalah menumbuhkan didalam keluarga yaitu cara menghadapi kehidupan sekarang ini. “Kapan orangtua terakhir kali mendengarkan anak?” Hal tersebut menjadi pertanyaan tegas yang diucapkan narasumber kepada orangtua mengingat akan pentingnya interaksi dalam menghadapi anak generasi z. Dalam interaksi kita didik, diberi pehatian, penghargaan dan hal tersebutlah yang anak kita butuhkan. Didalam interaksi, kita mengetahui harapan mereka, keinganan mereka, tujuan mereka.
Selasa (19/3/2019) menjadi puncak acara perayaan pesta pelindung sekolah, Santo Yosef. Perayaan diisi dengan perlombaan permainan rakyat galah panjang dan pecah piring. Dengan diadakannya permainan ini, besar harapan pihak sekolah bahwa permainan ini dapat mengembalikan interaksi sosial anak, yaitu berinteraksi dengan teman-temannya, sekaligus melatih anak belajar bekerja sama.
Permainan pecah piring
Permainan pecah piring
Permainan galah panjang